topbella

Jumat, 25 Februari 2011

Menolong Agama Allah Dengan Menafkahkan Hartanya di Jalan Allah.

Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakannya.
        Dengan ini mari kita bersama-sama menolong agama Allah karena sesungguhnya junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW telah menyeru kita, yang seruannya itu Allah terangkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :

Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, (niscaya) Dia menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad:7)

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hartamu yang Dia jadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu, dan mereka menafkahkan (sebagian dari hartanya), bagi mereka pahala yang besar. (QS. Al Hadiid:7)

Barang siapa yang kafir , maka atasnyalah (akibat) kekafirannya, dan barang siapa yang beramal sholeh, maka (pahalanya itu) untuk diri mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka telah mempersiapkan kesenangan untuk diri mereka di akherat nanti. (QS. Ar Ruum : 44)

Karena Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dari karunia-Nya, sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang kafir. (QS. Ar Ruuum : 45)

JILBAB

Jilbab tak sama dengan kerudung. Jilbab adalah busana bagian bawah (al-libas al-adna) berupa jubah, yaitu baju longgar terusan yang dipakai di atas baju rumahan (semisal daster). Sedang kerudung merupakan busana bagian atas... (al-libas al-a’la) yaitu penutup kepala. (Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al-Fuqaha`, hal. 124 & 151; Ibrahim Anis dkk, Al-Mu’jam Al-Wasith, 2/279 & 529).



Jilbab dan kerudung merupakan kewajiban atas perempuan muslimah yang ditunjukkan oleh dua ayat Al-Qur`an yang berbeda. Kewajiban jilbab dasarnya surah Al-Ahzab ayat 59, sedang kewajiban kerudung (khimar) dasarnya adalah surah An-Nur ayat 31.



Mengenai jilbab, Allah SWT berfirman (artinya),”Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min,’Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ (QS Al-Ahzab : 59). Dalam ayat ini terdapat kata jalabib yang merupakan bentuk jamak (plural) dari kata jilbab. Memang para mufassir berbeda pendapat mengenai arti jilbab ini. Imam Syaukani dalam Fathul Qadir(6/79), misalnya, menjelaskan beberapa penafsiran tentang jilbab. Imam Syaukani sendiri berpendapat jilbab adalah baju yang lebih besar daripada kerudung, dengan mengutip pendapat Al-Jauhari pengarang kamus Ash-Shihaah, bahwa jilbab adalah baju panjang dan longgar (milhafah). Ada yang berpendapat jilbab adalah semacam cadar (al-qinaa’), atau baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan (ats-tsaub alladzi yasturu jami’a badan al-mar`ah). Menurut Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi (14/243), dari berbagai pendapat tersebut, yang sahih adalah pendapat terakhir, yakni jilbab adalah baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan.



Walhasil, jilbab itu bukanlah kerudung, melainkan baju panjang dan longgar (milhafah) atau baju kurung (mula`ah) yang dipakai menutupi seluruh tubuh di atas baju rumahan. Jilbab wajib diulurkan sampai bawah (bukan baju potongan), sebab hanya dengan cara inilah dapat diamalkan firman Allah (artinya) “mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Dengan baju potongan, berarti jilbab hanya menutupi sebagian tubuh, bukan seluruh tubuh. (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima’i fil Islam, hal. 45-46).



Jilbab ini merupakan busana yang wajib dipakai dalam kehidupan umum, seperti di jalan atau pasar. Adapun dalam kehidupan khusus, seperti dalam rumah, jilbab tidaklah wajib. Yang wajib adalah perempuan itu menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, kecuali kepada suami atau para mahramnya (lihat QS An-Nur : 31).

Sedangkan kerudung, yang bahasa Arabnya adalah khimar, Allah SWT berfirman (artinya),”…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…”(QS An-Nur : 31). Dalam ayat ini, terdapat kata khumur, yang merupakan bentuk jamak (plural) dari khimaar. Arti khimaar adalah kerudung, yaitu apa-apa yang dapat menutupi kepala (maa yughaththa bihi ar-ra`su). (Tafsir Ath-Thabari, 19/159; Ibnu Katsir, 6/46; Ibnul ‘Arabi, Ahkamul Qur`an, 6/65 ).



Kesimpulannya, jilbab bukanlah kerudung, melainkan baju jubah bagi perempuan yang wajib dipakai dalam kehidupan publik. Karena itu, anggapan bahwa jilbab sama dengan kerudung merupakan salah kaprah yang seharusnya diluruskan. Wallahu a’lam.

Muhasabah Cinta

Yaa Allah… Yaa Rahman… Yaa Rahiim…

Betapa banyak ni’mat yang telah Engkau berikan kepada kami
Bahkan jikalau air laut menjadi tintanya
Takkan cukup untuk menuliskannya

Nyawa yang Engkau tiupkan kepada kami
Oksigen yang kami hirup
Bumi tempat berpijak kami
Langit yang menaungi kami
Matahari yang menyinari kami
Engkau berikan secara gratis

Sungguh betapa besar cinta-Mu kepada kami

Tatkala kami sombong
Tatkala kami tak mengakui, tatkala kami tak mensyukuri
Kebesaran-Mu dan ni’mat yang Engkau berikan
Engkau tetap memberikan semua itu kepada kami
Engkau malah menjanjikan surga
Yang seluas langit dan bumi
Dan segala keni’matannya
Hanya dengan mena’ati-Mu

Yaa Rasulullah…

Betapa besar cintamu kepada kami
Engkau curahkan seluruh hidupmu
Demi dakwah Islammu
Meski berbagai cobaan datang silih berganti
Derita yang engkau lalui dengan penuh kesabaran
Dengan penuh keikhlasan
Tanpa sedikitpun meminta bayaran kepada kami

Bahkan di ujung usiamu
Di detik-detik menjelang kematianmu
Saat malaikat maut siap menjemput
Nyawa kekasih Allah yang mulia ini
Engkau masih memikirkan kami

Saat Jibril memberitahumu
Surga yang mulia akan menjadi tempatm
Engkau lantas tak berbahagia
Di matamu masih terpancar kecemasan
Mengkhawatirkan kami, umatmu

Di saat nafas terakhir terhembus
Ruh terlepas dari ragamu
Saat engkau bersimbah peluh
Urat nadimu meregang
Menahan sakitnya sakaratul maut
Engkau masih memanggil kami
“Ummati…. Ummati…. Ummati….”

Subhanallah betapa besar cintamu kepada kami, yaa Rasulullah

Namun saat kami bercermin
Bagaimana dengan diri kami?
Benarkah rasa cinta kami sedalam rasa cinta Allah dan Rasul-Nya kepada kami?
Benarkah kami selalu taat kepada-Nya dan Rasul-Nya?

Ingatlah kami kepada firman Allah…

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
Ikutilah Rasul,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”

Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya,
Jika kamu berpaling,
Maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”

Yaa Rabbi…
Kami, hamba-Mu yang lemah ini
Bersimpuh di hadapan-Mu
Mengharap kasih sayang-Mu

Yaa Ghaffur…
Kami telah banyak melalaikan aturan-Mu
Mengabaikan perintah-Mu
Tak mendengar seruan-Mu

Duhai Dzat Yang Maha Pengampun
Ampunilah dosa kami….

Yaa Allah…
Kami tidak ingin menjadi manusia yang dibenci oleh-Mu
Kami ingin mencintai-Mu dan Rasul-Mu

Yaa Allah…
Kami ingin membuktikan cinta kami
Cinta kami kepada-Mu dan Rasul-Mu

Yaa Allah…
Kami tidak ingin rasa cinta kami
Hanyalah kebohongan bibir kami

Yaa Allah…
Kami ingin rasa cinta kami kepada-Mu
Melebihi cinta kami kepada dunia dan segala isinya

Yaa Allah….
Bimbinglah kami agar senantiasa istiqamah di jalan-Mu
Melaksanakan perintah-Mu, menjauhi larangan-Mu

Yaa Allah…
Entah berapa lama lagi usia kami
Hanya Engkau-lah yang Tahu

Yaa Allah…
Sebelum ajal menjemput, nafas masih terhembus
Beri kami kesempatan untuk menjadi
Orang-orang yang mendapat cinta-Mu
Cinta orang-orang yang mencintai-Mu
Serta cinta yang mendekatkan kami kepada-Mu

Yaa Allah…
Bimbinglah kami
Agar kami dapat berkumpul dengan Rasul-Mu
Dengan orang-orang saleh
Yang Engkau anugerahkan ni’mat surga

Aamiin…